Kebanggaan dan Harapan di Balik Angka 839:

Mencipta Jejak Alumni UNIKI untuk Kemajuan Bangsa

News.ppsmm.uniki.ac.id.

Aula kampus Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) di kota Santri Bireuen hari itu, bukan sekadar tempat berkumpul, melainkan panggung penobatan janji masa depan. Nampak wajah 839 Wisudawan/wati berseri dan bahagia.

Sebagai salah satu alumni Magister Manajemen (Pascasarjana) dari kampus Uniki ini, hati saya dipenuhi rasa bangga menyaksikan prosesi wisuda yang luar biasa, dengan angka 839. Menelorkan lulusan dengan berbagai disiplin ilmu. Juga yang menarik adik kelas dan rekan-rekan seperjuangan dari Magister Manajemen. Jumlah yang fantastis dan menunjukkan kepercayaan publik yang kian menguat terhadap universitas swasta kebanggaan Aceh ini.

Ini adalah bukti nyata bahwa UNIKI bukan hanya menjalankan fungsi akademik, tetapi telah menjelma menjadi pabrik pencetak intelektual dan SDM unggul yang berkarakter untuk siap berkontribusi di daerah.

Dari Gelar Menuju Aksi Nyata

Momen bahagia ini membawa tanggung jawab besar di pundak seluruh wisudawan dan wisudawati yang baru saja dilantik, perlu kita sadari bersama, masyarakat sangat mengharapkan kehadiran Anda. Kiprah dan keilmuan yang dimiliki sangat mumpuni di terapkan langsung di tengah harapan masyarakat yang ingin adanya perubahan.

Gelar yang disematkan di pundak di hari Sabtu 22 November 2025, disaksikan oleh hujan bertanda rezeki, entah itu Sarjana Pendidikan (S.Pd.), Sarjana Ekonomi (S.E.), Ahli Komputer (S.Kom), Hukum (SH), atau Magister Manajemen (M.M.) adalah tiket, bukan tujuan akhir. Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan ijazah di era yang serba kompetitif ini. Dunia industri, dunia usaha, dan sektor publik telah berubah. Mereka tidak lagi hanya mencari nilai akademik tinggi, melainkan mencari personal branding yang kuat dan terbukti melalui kerja-kerja nyata.

Seorang lulusan yang unggul adalah dia yang mampu mengidentifikasi keunikan dirinya—keahlian spesifik, etos kerja, kemampuan kolaborasi, dan integritas yang kemudian mengemasnya menjadi merek diri yang menarik. Dunia melirik bukan karena kita lulusan UNIKI, tapi karena kita, sebagai lulusan UNIKI, memiliki jejak kontribusi yang nyata.

Tugas Mulia Sarjana Keguruan: Merobah Mutu Pendidikan

Secara khusus, saya sebagai seorang pendidik di sekolah, mata saya tertuju pada para wisudawan dari Fakultas Keguruan. Lulusan sarjana keguruan memikul beban yang paling mulia dan mendesak. Kita semua tahu, persoalan mutu pendidikan di Bireuen, lebih tinggi di Aceh, bahkan secara nasional, membutuhkan intervensi radikal. Anda (alumni kependidikan) adalah garda terdepan untuk merobah kondisi ini, apapun program studinya.

Kita berharap, kangan hanya menjadi guru yang mengulang kurikulum lama. Namun jadilah Guru Inovatif yang mampu memanfaatkan Kurikulum Merdeka sebagai ruang kreasi. Sehingga, jadilah agen perubahan yang mampu menanamkan budaya kritis, etika digital, dan karakter kebangsaan sejak dini.

Perubahan kualitas pendidikan dimulai di kelas-kelas yang saudata masuki dan mengabdi. Dari tangan dingin anda, akan lahir generasi Indonesia Emas yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bermoral dan berdaya saing, sesuai dengan tajuk wisuda kali ini, yakni: “Menuju Masa Depan Gemilang, Berkarya Nyata dan Membangun Bangsa untuk Indonesia Emas 2045.”

Harapan Seorang Alumni Pascasarjana

Sebagai alumni Magister Manajemen, saya berharap rekan-rekan semua, terkhusus para Magister Manajemen yang baru, yang hampir semua sudah mengabdi di kantor dan daerahnya, dapat memanfaatkan ilmu manajemen strategis dan kepemimpinan yang telah didapatkan. Kita harus menjadi pemimpin yang solutif di sektor masing-masing, mampu menciptakan lapangan kerja, bukan sekadar mencari kerja.

Wisuda 839 mahasiswa adalah penanda, bukan akhir. Ini adalah titik di mana babak “pengabdian” dimulai. Mari kita buktikan bahwa kebanggaan kita terhadap almamater ini setara dengan dampak positif yang akan kita ciptakan bagi masyarakat Bireuen, Aceh, dan seluruh Indonesia.

Selamat berkarya, wahai alumni muda UNIKI. Tantangan menanti, dan bangsa membutuhkan kerja keras Anda.

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *